Beranda | Artikel
5 Nasihat Nabi Yahya Untuk Bani Israil
Jumat, 20 Maret 2020

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam

5 Nasihat Nabi Yahya Untuk Bani Israil merupakan  bagian dari kajian Islam ilmiah Nasihat-Nasihat Para Sahabat yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. pada 25 Muharram 1441 H / 25 September 2019 M.

Kajian Tentang 5 Nasihat Nabi Yahya Untuk Bani Israil

Kita lanjutkan nasihat-nasihat dan wejangan-wejangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita masuk hadits berikutnya.

إِنَّ اللَّهَ أَمَرَ يَحْيَى بْنَ زَكَرِيَّا بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَنْ يَعْمَلَ بِهَا وَيَأْمُرَ بني إسرائيل أَنْ يَعْمَلُوا بِهَا ، وَإِنَّهُ كَادَ أَنْ يُبْطِئَ بِهَا ، فَقَالَ عِيسَى : إِنَّ اللَّهَ أَمَرَكَ بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ لِتَعْمَلَ بِهَا وَتَأْمُرَ بني إسرائيل أَنْ يَعْمَلُوا بِهَا ، فَإِمَّا أَنْ تَأْمُرَهُمْ ، وَإِمَّا أَنَا آمُرُهُمْ ، فَقَالَ يَحْيَى : أَخْشَى إِنْ سَبَقْتَنِي بِهَا أَنْ يُخْسَفَ بِي أَوْ أُعَذَّبَ ، فَجَمَعَ النَّاسَ فِي بَيْتِ المَقْدِسِ ، فَامْتَلَأَ المَسْجِدُ وَقَعَدُوا عَلَى الشُّرَفِ ، فَقَالَ : إِنَّ اللَّهَ أَمَرَنِي بِخَمْسِ كَلِمَاتٍ أَنْ أَعْمَلَ بِهِنَّ ، وَآمُرَكُمْ أَنْ تَعْمَلُوا بِهِنَّ : أَوَّلُهُنَّ أَنْ تَعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ، وَإِنَّ مَثَلَ مَنْ أَشْرَكَ بِاللَّهِ كَمَثَلِ رَجُلٍ اشْتَرَى عَبْدًا مِنْ خَالِصِ مَالِهِ بِذَهَبٍ أَوْ وَرِقٍ ، فَقَالَ : هَذِهِ دَارِي وَهَذَا عَمَلِي فَاعْمَلْ وَأَدِّ إِلَيَّ ، فَكَانَ يَعْمَلُ وَيُؤَدِّي إِلَى غَيْرِ سَيِّدِهِ ، فَأَيُّكُمْ يَرْضَى أَنْ يَكُونَ عَبْدُهُ كَذَلِكَ ؟ وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ ، فَإِذَا صَلَّيْتُمْ فَلَا تَلْتَفِتُوا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْصِبُ وَجْهَهُ لِوَجْهِ عَبْدِهِ فِي صَلَاتِهِ مَا لَمْ يَلْتَفِتْ ، وَآمُرُكُمْ بِالصِّيَامِ ، فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ فِي عِصَابَةٍ مَعَهُ صُرَّةٌ فِيهَا مِسْكٌ ، فَكُلُّهُمْ يَعْجَبُ أَوْ يُعْجِبُهُ رِيحُهَا ، وَإِنَّ رِيحَ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ المِسْكِ ، وَآمُرُكُمْ بِالصَّدَقَةِ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَسَرَهُ العَدُوُّ ، فَأَوْثَقُوا يَدَهُ إِلَى عُنُقِهِ وَقَدَّمُوهُ لِيَضْرِبُوا عُنُقَهُ ، فَقَالَ : أَنَا أَفْدِيهِ مِنْكُمْ بِالقَلِيلِ وَالكَثِيرِ ، فَفَدَى نَفْسَهُ مِنْهُمْ ، وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ العَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ ، كَذَلِكَ العَبْدُ لَا يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ إِلَّا بِذِكْرِ اللَّهِ ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَأَنَا آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ اللَّهُ أَمَرَنِي بِهِنَّ ، السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ وَالجِهَادُ وَالهِجْرَةُ وَالجَمَاعَةُ ، فَإِنَّهُ مَنْ فَارَقَ الجَمَاعَةَ قِيدَ شِبْرٍ فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الإِسْلَامِ مِنْ عُنُقِهِ إِلَّا أَنْ يَرْجِعَ ، وَمَنْ ادَّعَى دَعْوَى الجَاهِلِيَّةِ فَإِنَّهُ مِنْ جُثَا جَهَنَّمَ ، فَقَالَ رَجُلٌ : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ ؟ قَالَ : وَإِنْ صَلَّى وَصَامَ ، فَادْعُوا بِدَعْوَى اللَّهِ الَّذِي سَمَّاكُمُ المُسْلِمِينَ المُؤْمِنِينَ ، عِبَادَ اللَّهِ

“Sesungguhnya Allah memerintahkan Yahya bin Zakaria dengan 5 kalimat dan agar mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil untuk mengamalkan. Akan tetapi Nabi Yahya lambat didalam menyampaikannya kepada Bani Israil. Maka Nabi Isa berkata kepada Nabi Yahya: ‘Sesungguhnya Allah memerintahkan engkau dengan 5 kalimat untuk kamu amalkan dan kamu perintahkan Bani Israil untuk mengamalkannya. Jika engkau tidak memerintahkan, aku akan memerintahkan mereka.’ Maka Nabi Yahya berkata: ‘Aku khawatir jika engkau mendahului aku, akau akan ditenggelamkan ke bumi atau aku akan diadzab oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.’ Maka Nabi Yahya pun mengumpulkan manusia di Baitul Maqdis. Maka masjid pun menjadi penuh. Dan mereka juga memenuhi tempat-tempat yang tinggi.

Maka Nabi Yahya berkata: ‘Sesungguhnya Allah memerintahkan aku dengan 5 kalimat supaya aku mengamalkan dan aku perintahkan kalian untuk mengamalkannya; (1) Kamu hendaklah  beribadah kepada Allah dan kamu jangan mempersekutukan Allah sedikitpun juga. Karena perumpamaan orang yang mempersekutukan Allah seperti orang yang membeli hamba sahaya dari hartanya berupa emas atau perak. Lalu ia berkata kepada hamba sahayanya itu: ‘Ini rumahku dan ini pekerjaanku. Silahkan kamu bekerja dan laksanakan tugasmu kepadaku.’ Ternyata ia malah bekerja dan melaksanakan tugas orang lain yang bukan tuannya. Siapa diantara kalian yang merasa suka hamba sahayanya melakukan perbuatan itu? (2) Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk shalat, maka apabila kalian shalat maka janganlah kalian menengok. Karena Allah senantiasa menghadapkan wajahnya kepada si hamba yang shalat itu selama ia tidak menengok. (3) Dan aku perintahkan kalian puasa. Karena perumpamaan orang yang berpuasa seperti orang yang berada di sekerumunan orang. Ia memiliki sebuah kantong yang berisi minyak kasturi dan semuanya merasa kagum dengan wanginya minyak kasturi tersebut. Dan sesungguhnya bau mulutnya orang yang berpuasa lebih wangi di sisi Allah daripada minyak kasturi. (4) Dan aku perintahkan kalian untuk bersedekah. Karena perumpamaan orang yang bersedekah seperti orang yang ditawan oleh musuh. Dan musuh itu mengikat tangannya sampai ke lehernya dan mereka pun hendak memenggal kepalanya. Lalu orang ini berkata: ‘Aku akan menebus diriku dari kalian, baik dengan harta sedikit maupun banyak.’ Lalu dia pun mampu menebus dirinya dari mereka (artinya orang yang bersedekah ia sudah menebus dirinya dari api neraka). (5) Aku perintahkan kalian untuk berdzikir kepada Allah. Karena perumpamaan orang yang berdzikir seperti orang yang dikejar oleh musuh dengan cepat. Lalu iapun mendatangi sebuah benteng yang sangat kokoh dan dia pun melindungi dirinya dari musuh di dalam benteng tersebut. Demikian pula seorang hamba, ia tidak bisa melindungi dirinya dari setan kecuali dengan dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Maka Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Dan aku perintahkan kalian dengan 5 perkara. Allah yang memerintahkan aku; (1) mendengar kepada pemimpin dan taat (selama bukan maksiat), (2) dan berjihad bersama mereka, (3) dan hijrah, (4) dan berpegang kepada Al-Jama’ah, karena siapa yang berpisah dari Al-Jama’ah walaupun hanya sejengkal, maka ia telah melepaskan ikatan Islam dari lehernya kecuali jika ia kembali. (5) Dan siapa yang menyerukan seruan-seruan jahiliyah, maka ia termasuk bahan bakar api neraka jahannam.’ Lalu ada orang berkata: ‘Wahai Rasulullah, orang yang menyeru seruan jahiliyah itu masuk neraka walaupun ia shalat dan ia berpuasa?’ Kata Rasulullah: ‘Iya, walaupun ia shalat dan ia berpuasa. Maka hendaklah kalian menyeru dengan seruan Allah dimana Allah telah menamai kalian kaum muslimin dan kaum mukminin wahai hamba-hamba Allah’. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

Penjelasan Hadits:

Di sini Rasulullah menceritakan bahwa Nabi Yahya diperintahkan oleh Allah untuk menyampaikan 5 perkara kepada Bani Israil. Namun Nabi Yahya terlambat dan diingatkan oleh Nabi Isa. Ini menunjukkan bahwa tidak boleh kita undur-undur penyampaian ilmu dari waktunya yang diperintahkan. Maka Nabi Yahya segera menyampaikan kepada Bani Israil dan mengumpulkan di Baitul Maqdis. Sehingga penuh lah Baitul Maqdis tersebut.

Maka kemudian Nabi Yahya berkata: “Sesungguhnya Allah memerintahkanku 5 kalimat agar aku mengamalkan dan memerintahkan kalian untuk mengamalkannya.”

Pertama, dan yang paling urgent/yang paling penting/yang paling dasar. Bahkan ini sumber diterimanya amal. Tanpa ini tidak mungkin amal diterima. Yaitu:

أَنْ تَعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا

“Agar hendaklah kalian beribadah kepada Allah dan jangan sekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Kemudian beliau memberikan perumpamaan. Dan ini menunjukkan bolehnya memberikan perumpamaan didalam tata cara mengajar untuk lebih memahami lagi. Kenapa Allah tidak ridha disekutukan? Kaka beliau: “Perumpamaannya sama dengan orang yang membeli budak. Lalu si budak itu disediakan rumah, disediakan berbagai macam fasilitas, eh ternyata budaknya itu bekerja kepada orang lain, bukan kepada dirinya. Pasti dia akan marah sekali.” Allah yang sudah menciptakan kita, Allah yang sudah memberikan kepada kita berbagai macam rezeki dan kebutuhan, ternyata kita beribadahnya kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka ini tentu menunjukkan bahwa si hamba ini tidak tahu diri. Dia menghambakan kepada sesuatu yang (1) tidak berhak menjadi Tuhan, (2) yang tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat kepada hidupnya, (3) tidak bisa memberikan rezeki sama sekali kepada dirinya. Lalu ia samakan makhluk yang lemah itu dengan pencipta alam semesta yang memiliki kesempurnaan yang Maha Sempurna. Adakah kedzaliman yang paling besar dari itu? Tentu itu sesuatu yang sangat dzalim. Makanya Allah tidak akan pernah mengampuni dosa orang yang mempersekutukan diriNya dengan yang lainnya. Allah berfirman:

إِنَّهُ مَن يُشْرِكْ بِاللَّـهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّـهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

Sesungguhnya yang mempersekutukan Allah, sungguh Allah haramkan untuk masuk ke dalam surga.” (QS. Al-Maidah[5]: 72)

Allah juga berfirman:

إِنَّ اللَّـهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ

Sesungguhnya Allah tidak akan pernah mengampuni dosa syirik.” (QS. An-Nisa[4]: 48)

Maka dari itu saudaraku, jangan satukan Allah. Ingat, yang menciptakan langit dan bumi hanya Allah, yang memberikan berbagai macam kebutuhan kita di dunia hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka karena Allah yang menciptakan kita, Allah yang memberikan kita rezeki berbagai macam kebutuhan, maka hendaklah ibadah itu hanya kepada Allah. Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ

Wahai manusia, beribadahlah kepada Rabb yang telah menciptakan kalian dan menciptakan orang-orang sebelum kalian.” (QS. Al-Baqarah[2]: 21)

Yang kalian sembah selain Allah itu tidak menciptakan kalian. Tidak bisa memberikan rejeki kepada kalian. Tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat kepada kalian. Bahkan yang kalian sembah selain Allah itu sendiri butuh kepada karunia Allah. Lalu bagaimana kamu hendak samakan makhluk yang lemah dengan pencipta alam semesta yang sangat sempurna. Adakah kedzaliman yang paling dzalim dari ini?

Maka kewajiban kita adalah menyadari bahwa kita ini hamba. Kita ini diciptakan oleh siapa? Kita tidak diciptakan oleh Malaikat, tidak diciptakan oleh Nabi, tidak diciptakan oleh hewan-hewan binatang, bebatuan dan yang disembah selain Allah. Mereka sendiri juga diciptakan.

Maka kewajiban kita menyembah, beribadah kepada yang menciptakan kita, yang memberikan kepada kita rezeki, yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala saja.

Maka dari itulah, hak Allah yang paling agung bagi seorang hamba dan seluruh agar mereka beribadah kepada Allah saja. Hak Allah yang paling besar yang harus kita laksanakan adalah ibadah kepada Allah, tidak mempersekutukan Allah. Maka Allah Ta’ala berfirman kepada penduduk api neraka: “Bagaimana kalau engkau memiliki kekayaan dunia dan seisinya, apakah engkau akan menebus dirimu dari api neraka?” Maka penduduk api neraka itu berkata: “Benar Ya Allah.. Kami akan tebus diri kami dengannya.” Maka Allah berfirman: “Aku dahulu minta kepada kalian yang lebih rendah dan lebih ringan dari itu. Aku minta jangan sekutukan Aku. Tapi kalian malah enggan kecuali mempersekutukan Aku.”

Subhanallah..

Seluruh Nabi dan Rasul yang mereka dakwahkan dan selalu ingatkan kepada manusia adalah untuk beribadah kepada Allah saja.

Mari simak penjelasan yang penuh manfaat ini pada menit ke-15:23

Download mp3 Kajian Tentang 5 Nasihat Nabi Yahya Untuk Bani Israil


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/48241-5-nasihat-nabi-yahya-untuk-bani-israil/